My Maria

Selasa, 22 Februari 2011

UANG (ekonomi)

A.   Pengertian Uang
Uang adalah suatu benda/barang perantara perantara yang mempermudah pertukaran. atau
Uang adalah benda perantara yang dapat dipergunakan untuk mempermudah pertukaran.

B.    Sejarah Uang
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang.
1)    Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
2)   Perkembangan selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang.
*      Syarat terjadinya Barter:
a.    Masing-masing orang saling membutuhkan
b.    Masing-masing orang harus mempunyai nilai yang sama
c.    Masing-masing orang harus memiliki barang yang akan ditukar
d.    Adanya kesediaan unntuk melakukan barter
*      Kelemahan dari sistem barter:
a.    Sulit menentukan nilai barang
b.    Sulit memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam
c.    Sulit menemukan barang yang sepadan untuk ditukar
3)   Untuk mengatasi kelemahan sistem Barter, manusia mulai  mencari cara lain agar tukar menukar barang tidak mengalami hambatan. Akhirnya mereka menemukan barang sebagai alat penukaran atau uang barang
Ø  Uang barang adalah barang perantara yang diterima secara umum sebagai alat tukar.
Ø  Syarat uang barang:
a.    Barang-barang itu dapat diterima ddan dibutuhkan oleh semua orang
b.    Barang-barang setiap saat dapat ditukarkan
c.    Barang-barang tersebut jumlahnya sedikit/langka
Ø  Contoh: Kulit kerang, ternak, batu intan, perhiasaan, garam, senjata, tembaga, tembakau, perak, emas, kulit, gading, dll.

Ø  Kelemahan uang barang:
a.    Tidak dapat dipecah-pecah/dibagi-bagi
b.    Tidak tahan lama
c.    Tidak aman
d.    Sukar dibawa kemana-mana
e.    Sukar di simpan dalam jumlah banyak/besar
4)   Untuk mengatasi kesulitan ini manusia mencari cara yang dianggap lebih praktis sebagai alat pembayaran/tukar-menukar.
a.    Dapat diterima umum karena berguna dan berharga
b.    Tahan lama sehingga dapat disimpan tanpa mengurangi nilainya
c.    Mudah dibawa kemana-mana karena volume kecil nilainya besar
d.    Mudah dibagi-bagi menjadi bagian yang bernilai kecil tanpa mengurangi nilainya
e.    Mudah dikontrol sehingga nilainya dapat dipastikan
f.    Terbatas jumlahnya sehingga tetap berharga
g.    Tidak  mudah dipalsukan
h.    Tetap/tidak berubah nilainya
Barang yang memenuhi syarat-syarat tersebut ialah logam mulia terutama emas dan perak. Tetapi belum memenuhi ke-8 syarat diatas, akhirnya manusia menciptakan uang kertas sebagai alat tukar.

C.    Syarat-syarat uang
1)    Benda itu harus diterima secara umum (acceptability)
2)   Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi
3)   Dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa.
4)   Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability)
5)   Kualitasnya cenderung sama (uniformity)
6)   Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity)
7)   Uang juga harus mudah dibawa, portable
8)   Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
9)   Serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).

D.   Fungsi Uang
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.
1)    Fungsi Asli
a.    Sebagai alat tukar
b.    Sebagai alat satuan hitung
2)   Fungsi Turunan
a.    Sebagai alat pembayaran
b.    Sebagai penimbun harta/kekayaan
c.    Sebagai alat pemindah harta
d.    Sebagai alat penabung
e.    Sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi

E.    Nilai Uang
1)     Dilihat dari segi pembuatannya:
a)    Nilai Intrinsik (nilai bahan/nilai yang terkandung dalam uang tersebut)
b)   Nilai nominal (nilai yan tertera/tertulis pada setiap mata uang)
2)   Dilihat dari segi penggunaannya:
a)    Nilai internal/nilai tukar/daya beli yaitu kemampuan dari sejumlah uang untuk ditukarkan dengan barang lain
b)   Niali eksternal/nilai kurs yaitu nilai yang dibadingkan dengan mata uang asing atau mata uang luar negeri
3)   Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai uang:
a.    Produksi nasional
b.    Pendapatan nasional
c.    Pendapatan perkapita
d.    Perdagangan luar negeri
e.    Stabilitas keamanan nasional
f.    Stabilitas ekonomi nasional
4)   Nilai uang dalam kegiatan ekonomi akan mempengaruhi kegiatan ekonomi dengan peristiwa-peristiwa sebagai berikut
a.    Inflasi
Suatu keadaan perekonomian dimana jumlah uang yang beredar dimasyarakat berlebihan sehingga harga barang naik secara terus-menerus, sehingga nilai uang turun terhadap barang/jasa.
b.    Deflasi
Suatu keadaan perekonomian dimana jumlah uang yang beredar dimasyarakat sedikit sehingga harga barang turun secara terus-menerus, sehingga nilai uang naik terhadap barang/jasa.
c.   
US DOLLAR
 
Revaluasi
Suatu kebijakan dari pemerintah untuk menaikkan kembali nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing setelah memngalami penurunan.
d.    Suatu kebijakan dari pemerintah untuk mennurunkan nilai mata uang asing dengan cara sengaja. Tujuannya supaya ekspor menningkat.
e.    Apresiasi
Meningkatkan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing karena mekanisme pasar.
f.    Depresiasi
Menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing karena mekanisme pasar.

F.    Jenis-jenis Uang
1)    Uang Kartal
Terdiri dari uang kertas dan uang logam
Alat pembayaran yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari.

Uang kartal di bedakann menjadi uang Bank dan uang Pemerintah
Jenis Uang kartal menurut lembaga yang mengeluarkannya
Uang Negara
Uang Bank
1.   Dikeluarkan oleh pemerintah
2.  Dijamin oleh UU
3.  Bertuliskan nama negara yang mengeluarkan
4.  Ditanda-tangani oleh menteri keuangan
1.   Dikeluarkan oleh Bank Sentral
2.  Dijamin dengan emas/valuta
3.  Bertuliskan nama bank Sentral yang mengeluarkan
4.  Ditanda-tangani oleh gubernur bank sentral

2)   Uang Giral
Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya.
Contoh uang giral yaitu adalah seperti cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain.

*      Perbedaan antara cek dan bilyet:
Bilyet Giro
Cek
1.     Tidak dapat diuangkan secara tunai
2.    Merupakan surat pemerintah dari nasabah kepada bank untuk memindahkanbukukan dananya kepada nasabah yang ditunjuk
3.    Dapat diserahkan kepada bank sebelum tanggalnya

4.    Bebas bea materai
1.    dapat diuangkan secara tunai
2.   merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang ditunjuk
3.   tidak dapat diuangkan sebelum tanggal yanng tercantum di cek
4.   dikenakan bea material

Sendratari

1.  Pengertian
Drama tari atau yang biasa disebut dengan sendratari adalah salah satu bentuk tari dramatik yang ada di Indonesia. Menurut Soedarsono (1978: 16) drama tari adalah tari yang bercerita , baik tari itu dilakukan oleh seorang penari maupun oleh beberapa orang penari, sedangkan tari non dramatik adalah tari yang tidak bercerita.
Kata sendratari merupakan singkatan dari seni, drama dan tari yang berarti seni drama yang ditarikan. Ciri khas yang terdapat dalam sendratari terletak pada media pengutaraan ceritanya yang menggunakan tari dan musik (gamelan) tanpa ada dialog atau antawecana. Sebagai media pengutaraan maksud dari cerita, gerak dan suasana dramatari maka kedudukan atau keberadaan iringan sangat diperlukan. Dalam hal ini penggunaan bentuk gendhing atau iringan harus disesuaikan dengan tema dan suasana dalam satu adegan sendratari. Misalnya bentuk gendhing gagah digunakan pada saat keluarnya tokoh raja dan dapat juga menggunakan iringan dengan bentuk gendhing ladrang sabrangan yaitu ketika tokoh raja tersebut mengekspresikan kegagahannya. Bisa juga menggunakan bentuk gendhing ladrang irama I ataupun bentuk liwung dengan kendhangan kiprahan dan tayungan.






















Salah satu bentuk sendratari yang sampai sekarang masih digemari oleh masyarakat adalah dramatari yang mengadopsi atau mengambil cerita dari kitab Ramayana dan kitab Mahabharata. Dramatari tersebut sengaja disajikan tanpa dialog dan narasi, sajian kisahnya hanya dilakukan melalui ekspresi gerak tari semata. Melalui ekspresi tersebut diharapkan para penonton asing yang tidak paham bahasa Jawa dan bahasa Indonesia akan mampu menyerap pesan kisahnya atau cerita yang ingin disampaikan.
1.  Tari dramatik yang ada di Indonesia
a)     Wayang Wong dari Jawa Tengah, 
b)     Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta, 
c)      Langendriyan dari Surakarta,
d)     sendratari dari Bali,
e)     Sumatra dan daerah lainnya.

2.  Langendriyan
Opera-drama-tari ini berkembang pada paruh kedua abad ke-18 di Surakarta dan Yogyakarta. Adalah menantu Sri Mangkunegara IV (1853-1881) yang menggubah gaya Surakarta, sedangkan Raden Tumenggung Purwa-diningrat dan Pangeran Mangkubumi menciptakan gaya Yogyakarta pada 1876.
Menurut versi Kasunanan Surakarta, yang mengilhami bentuk teater tradisional ini ialah tradisi ura-ura atau menembang yang dilakukan buruh batik di perusahaan milik Godlieb, daerah Pasar Pon, Solo. Selama pementasannya, seniman langendriyan menguras stamina luar biasa sebab sepanjang pertunjukan mereka menari sambil berjongkok dan sesekali bertumpu pada lutut. Selain itu, langendriyan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi sehingga menuntut kemampuan yang prima dari seniman pendukungnya, mulai dari olah tari, vokal, hingga kemampuan teater.
Langendriyan mengambil lakon Damar-wulan, sebuah roman sejarah tentang perjuangan Ratu Ayu Kencanawungu dari Majapahit, Jawa Timur, yang berusaha mengatasi pemberontakan Menakjingga, Bupati Blambangan. Sama seperti teater tradisional Jawa lainnya, langendriyan diiringi orkestra gamelan, dengan dialog para pemain menggunakan tembang Jawa.
Adapun di Yogyakarta, kisah yang diambil yaitu Ramayana. Dan, karena banyaknya tokoh kera (wanara) maka pertunjukan disebut langen-mandrawanara. Sesuai dengan perkembangan zaman, banyak sentuhan baru diberikan pada opera Jawa ini. Dekade 1970 dan 1980 ialah momentum saat langendriyan mendapat sentuhan dari koreografer Jawa seperti Sardono W Kusumo, Retno Maruti, dan Sal Murgiyanto.
Pentas seni
Mereka memadukan langendriyan dengan bedaya dan wayang wong supaya tercipta dramatisasi lain di atas pentas. Kolaborasi tersebut selanjutnya dikenal dengan sebutan langenbeksa. Selain langendriyan, Jawa-utamanya Jawa Tengah-mengenal teater tradisional lain, yakni wayang wong, golek menak, dan sendratari.